Palembang, KanalPos.com- Kegiatan hari ke tiga ( 3 )  dalam rangka memperingati perang lima hari lima malam di Palembang yang terjadi  dari tanggal 1 sampai 5 Januari 1947di gelar  pembacaan puisi perjuangan oleh Amanda Maida Lamhati dengan judul puisi Menatap Indonesia dalam secangkir kopi pahit. Puisi yang dibacakan  merupakan karya Amanda Maida Lamhati.

Selain Amanda ada juga pembaca puisi lainnya  seperti Heri Mastari  dengan judul puisi disepanjang jalan sungai musi dan  ibu Isnayanti Syafrida  dengan judul puisi Bunda Pertiwi karya Kunto WijoyoSebelum pembacaan puisi   acara dimulai dengan Cerita Sejarah oleh Kemas Ari Panji  dengan judul kilas balik perang  5 Hari 5 malam di Palembang  dan dilanjutkan oleh penggiat seni Vebri Al Lintani  dengan membawakan cerita tentang Sketsa Kapten A. Rivai.

Kegiatan diadakan di Jalan Jendral Sudirman Palembang, Senin (3/1) malam. Menurut Kemas Ari Panji, Jalan Sudirman Palembang merupakan salah satu tempat bukti sejarah perlawanan rakyat Palembang melawan Belanda kala itu. “Dulu RS Charitas itu markas Belanda, nah Beston Hotel itu, dulu namanya Lorong Lingkis yang menjadi markas Laskar dan Pejuang termasuklah Abi Hasan Said yang berjuang kala itu,” tutur Kemas, Senin (3/1) malam.

Dikatakan oleh Kemas bahwa peringatan peristiwa tahun 1947 ini baru tahun ini dilakukan secara bersama-sama. Pada tahun sebelumnya, peringatan hanya dilakukan oleh kelompok komunitas secara sendiri-sendiri. “Kalau untuk bersama gotong royong ini baru tahun ini kita mulai, biasanya secara sendiri-sendiri, mudah-mudahan ini menjadi pemicu agar selalu dilaksanakan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya tahu sejarah,”  katanya.

Hal senada dikemukakan Vebri Al Lintani. “Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam Peringatan Perang 5 Hari 5 Malam, sebelumnya kami telah melaksanakan teatrikal di Bundaran Air Mancur Palembang dan kegiatan lainnya ,” kata Vebri. Mantan Ketua Dewan Kesenian Palembang ini mengatakan, peringatan seperti ini sangat penting dilakukan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat akan peristiwa penting yang terjadi di Kota Pempek ini bisa diketahui. Terutama bagi generasi muda, sangatlah penting untuk mengetahui sejarah  dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tersebut. Oleh sebab itu, Vebri bersama dengan rekan yang lain berinisiasi mengajak seluruh komunitas dan anak muda untuk ikut andil dalam peringatan ini.

“Kemerdekaan ini tidak gratis, ada sejarah yang mengorbankan nyawa dan harta. Makanya kita ingin generasi kedepan mengetahui itu dan menumbuhkan rasa nasionalisme mereka,” kata Vebri. Menurutnya rangkaian acara yang digelar tahun ini semoga menjadi pemantik agar ditahun-tahun berikutnya bisa terus dilaksanakan dan lebih meriah,” ujarnya (Ef/Dod )

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini