Palebang,kanalpos.com- Firdaus Hasbullah,SH,MH sosok pemuda yang ramah penuh Inspirasi. Kepedulainnya pada persoalan lingkungan seni dan budaya sudah tidak diragukan lagi. Firdaus Hasbullah mengagas ide kreatif beliau merangkul seniman Sumatera Selatan Edwin fast untuk membuat film documenter menyuarakan tentang bahaya narkoba. Naskah tersebut sudah selesai dikerjakan dengan jumlah 80 halaman proses pengerjaan memakan waktu 6 bulan. Hal tersebut disampaikan Edwin fast,Sabut (10/5 ) dip rum sako Palembang.
Naskah berjudul “Sabu Dibalik Papan” Bertema Anti-Narkoba mulai dikerjakan Desember tahun 2024 lalu.Alhamdulillah naskahnya sudah selesai.”Naskah ini tidak akan bisa selesai kalau tidak mendapat dukungan penuh dari seorang Firdaus Hasbullah. Saya merasakan enerjik mengerjakan naskah karena punya visi yang sama soal kepedulain pada persoalan bahaya narkoba.
“ Saya yakin beliau tentu orang sibuk pada sebagai wakil rakyat. Apalagi beliau Wakil Ketua DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), tentu banyak tugas yang harus dikerjakan. Dengan meluangklan waktu untuk membuat film documenter saya dan team produksi sangat apresiasi sekali. Menurut saya Firdaus Hasbullah, SH MH, seorang Politisi Partai Demokrat hebat menginisiasi produksi film fiksi berjudul “Sabu Dibalik Papan.”tegasnya.
Film ini mengangkat tema besar tentang bahaya narkoba, sebagai peran protagonis bernama Bagaskara dan temannya Erlina, Sigit, Danang dan Nurhalizah mereka mahasiswa/i satu Universitas lewat sanggar seninya melakukan kegiatan sosial kampen tentang bahaya narkoba di garap dalam bentuk semi misteri horror seram menegangkan tetapi penuh pesan –pesan moral. Naskahnya ditulis oleh Edwin Fast, berawal obrolan bersama Firdaus Hasbullah yang memiliki ide –ide kreatif dan belau pun yang mengambil peran sebagai produser.
“Film ini adalah bentuk kepedulian bersama terhadap generasi muda. Sabu dibalik Papan tidak hanya sekedar hiburan tetapi lebih dari itu kami menyampaikan pesan tentang bahaya narkoba,” tegas Firdaus Hasbullah. Apa yang dilakukan salah satu bukti kepedulian beliau pada dunia seni yang bisa bekerjasama dalam melakukan kempen tentang bahaya narkoba. “Untuk pemeran akan dilakukan casting pemain kita merangkul bibit berbakat dalam seni peran yang ada di Sumatera Selatan. ”tuturnya.
“Sebagai wakil rakyat, saya punya tanggung jawab moral. Dan sebagai bagian dari masyarakat PALI, saya ingin memberi kontribusi nyata di luar ruang legislatif. Melalui film ini, saya berharap kita semua bisa lebih waspada terhadap bahaya narkoba, terutama di lingkungan keluarga. “Saya mohon doa, dukungan, dan juga bantuan dari semua pihak, baik dari dunia seni, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, maupun warga PALI—agar film Sabu Dibalik Papan ini bisa rampung dan membawa manfaat besar bagi kita semua,” tuturnya penuh harap.
(M. Anasrul Dwi Novriyansah/Ef )
