KANALPOS.COM –Di rumah yang dulu setiap sudutnya terasa hangat oleh suara beliau. Tapi kini sepi, sunyi, dan hanya menyisakan kenangan yang tidak pernah akan pudar. Ibu saya bukanlah perempuan yang banyak bicara tentang kasih sayang. Tapi setiap peluh yang menetes dari keningnya, setiap langkah kecilnya setiap hari menjaga anak-anaknya, dan setiap sujud panjangnya di malam yang hening, semuanya adalah bahasa cinta yang tidak pernah beliau ucapkan, tapi selalu kami rasakan.
Saya sadar, setiap keberhasilan yang saya raih, setiap langkah yang membuat saya berdiri tegak seperti hari ini, semuanya berawal dari doa dan pengorbanan seorang ibu. Kadang saya merasa, ibu itu seperti langit. Ia selalu di atas, melindungi, tapi jarang terlihat jelas. Saya jarang menatapnya lama-lama. Padahal di sanalah cahaya hidup kita berasal. Dan ketika langit itu “pergi”, barulah kita menyadari betapa hampa dunia tanpa naungan kasihnya.
Untuk Ibu, terima kasih sudah mengajarkan kami arti cinta yang tidak bersyarat. Arti keteguhan yang tidak goyah, dan arti iman yang tidak pernah surut. Jika dulu tangan Ibu yang menuntun kami berjalan, sekarang doa kami yang akan menuntun Ibu menuju surga. Aamiin
#Bagi yang msh punya ibu sayangin terus ibunya
#jangan pernah pelit sama ibunya
#Doa ibu menembus langit


